Journal Daffa

Daffa Nurdiansyah Belajar dan beerkembang bersama. Blog ini akan menyajiakn Informasi dan trik pengembangan diri

Mengenai Saya

Foto saya
Saya Daffa Nurdiansyah, remaja yang kini berusia 16 tahun dengan sejuta pengalaman, Saya sudah mencoba banyak hal dan menulis membuat saya abadi.

Kamis, 29 Februari 2024

Tidak ada yang salah menjadi diri sendiri

Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka sedang buntu, mereka selalu merasa tercampak tatkala kegagalan menghadang tujuan dan impiannya. Mereka tetap berusaha melakukan segala cara untuk menjadi sempurna agar dilihat, berhasil, dan mendapatkan pengakuan. Acapkali ketika  ingin mencari cara untuk rasa ingin diakui dan ingin sempurna, terkadang segelintir dari kita salah dalam mengambil persepsi, sehingga jalan yang kita ambil salah berakibat fatal pada masa depan kita.

Ketika melihat orang lain dengan tumpukan prestasi yang gemilang, membuat diri kita terkagum hingga lahirnya proses sosial atau tindakan sosial untuk menirukan gaya dan perilaku orang lain (Imitasi). Hal tersebut menjadi salah satu proses dalam kehidupan sosial yang tentunya memiliki dampak positif dan negatifnya. Mereka yang meniru baik dari sikap, gaya hidup, prinsip akan menjadi pribadi yang sama karena proses yang dilami sama. Habits dan pola pikir sama akan menghasilkan output yang sama. 

Apa dampak positif-nya?

Menjadi dan meniru orang dengan perilaku baik akan menjadikan kita pribadi yang sama dengan orang yang ingin kita imitasi. Yang membuat sama adalah proses yang kita lalui serta pola pikir yang kita miliki. Contohnya kamu sangat mengidolakan artis favoritmu yaitu penulis buku Asma Nadia. Kamu mengikuti apa yang menjadi kebiasaan Asma Nadia. Proses nya akan sama Namun rintangan yang agak sedikit berbeda. Namun dengan prosedur yang sama akan membuat menjadi output yang sama. 

Apa dampak negatifnya? 

Menjadi imitasi berarti tiruan (palsu) yang dimana tidak menjadi diri sendiri. Hal itu menyebankan kamu tidak percaya diri sendiri diri kamu dan lebih memilih menjadi orang lain karena hanya itu yang membuatmu bahagia. Apalagi jika yang menjadi objek untuk ditiru adalah sosok yang tidak memiliki sikap terpuji. Itu akan menjadikan Imitasi sebagai kehancuran. Contohnya kamu akan meniru untuk menjadi anak pank karena menurut mu menjadi anak pank itu keren. Maka kamu akan menjadi apa yang kamu inginkan karena proses yang kamu lalui. 

Senin, 19 Februari 2024

Definisi teman yang sesungguhnya : Kualifikasi Setiap Orang Yang Berbeda Beda

 


Berteman dapat didefenisikan adalah individu yang menjalin hubungan baik dengan individu lainya, gunanya untuk mendapatkan kebahagiaan. Bagi generasi masa kini, kebanyakan orang menganggap bahwa teman adalah tempat mereka untuk bermain, curhat, belajar bersama dan masih banyak lagi pengertian teman bagi masing-masing individu. Namun apakah definisi teman yang benar-benar teman dalam tanda kutip bahwateman itu memberikan manfaat dan pengaruh baik dari diri kita  itu sendiri?

Tidak semua orang mengerti definisi teman, tapi terkadang ada sebagian orang yang sok tau mengenai definisi teman. Namun, tentu saja kita kembali percaya bahwa setiap individu itu memiliki suatu kualifikasi, dan pendapatnya masing-masing. Kita harus tau, teman yang baik akan membawa kita pada sesuatu yang baik. Begitupun sebaliknya, teman yang buruk akan mengantar kita pada sesuatu yang buruk.

Seorang teman baik tidak dapat dilihat dari tingkahlaku, perkataan, ataupun perbuatan. Melainkan suatu tindakan. Mereka tanpa segan-segan akan menjadi penasehat yang andal dan bersikap jujur serta terus terang mengenai anda. Teman baik biasanya akan memikirkan kebaikan anda walau harus melakukannya dengan cara buruk bagi anda.

Kebanyakan orang saat ini menilai bahwa teman yang baik adalah mereka yang lembut,tidak suka mengejek, baik hati, dan mengatakan perkataan yang membuat hati anda berbunga –bunga,dan masih banyak lagi kualifikasi yang menjadi standar pertemanan bagi setiap orang. Namun tanpa mereka sadari bahwa itu bisa saja kualifikasi itu yang membuat kamu sendiri lebih lemah dan tidak akan mempelajari banyak hal.


Sabtu, 17 Februari 2024

A heart without sound, but words that are depicted

 

https://pin.it/6Db3SoIeY

#Affa Night Story

Night only comes to those who feel dark. Happiness only visits when the world feels incredibly beautiful. I think we all deserve happiness and have the right to laugh. It's just that I'm confused and questioning. When will happiness come to me? When will happiness come to those who shed tears almost every day?

I'm just tired, but I have to keep fighting. If you find this writing, it means God wants you to understand that you are not alone in feeling hurt. It means God wants me to share about my struggles and the wounds of those who can't laugh silently. Struggle is one of the challenges that are becoming more and more real. It gets wilder every day, cutting through the patience I've been holding back.

Would you be willing to hear my story? Indeed, it's a story about what I lack and my perspective on money. Why does it relate to money? Because it is an issue that has a significant impact on my life. Not just mine, but the lives of those who also suffer due to the financial crisis, which is considered the benchmark for friendship standards, basic living needs, and even the cost of education.

At first, money wasn't everything to me. However, as time went by, I began to feel its increasing importance. When I was in the second year of high school, I felt that this was a crucial moment for me to prepare for university. Many people were competing to join tutoring classes to improve their grades and better prepare themselves. Who doesn't know that nothing in this world comes for free? We all know that. At that time, I really wanted to be like most people and join a tutoring class to get into my dream university.

I realized that shouldn't be my expectation. I understood that I'm just a child from a simple family with a salary sufficient to meet daily needs. I believe money can determine everything. Most smart people around me are there because they have money. Why is that? Because with money, their parents provide perfect nutrition, access to technology, and additional learning opportunities with professional teachers. But I will break that assumption by overcoming this challenge.

Then, what about weaknesses? Actually, the weakness lies within myself. I am confused whether it falls into one of my weaknesses. I am someone who likes to learn many things and is quite egoistic. Learning many things disrupts the focus in my life and my goals. Sometimes I want to improve and always strive to renew myself. However, not everyone accepts and appreciates it. Many underestimate me and challenge me as if life is a competition that must be won. I don't see it that way.Not to mention the people who consider me crazy. They just don't know that the best solution to calm myself in anxiety and all burdens of problems is to laugh and be happy until it seems foolish. I just need time to prove that I am special.

I hope those of you who are reading will become more grateful and able to withstand and rise from all forms of problems you face. If there are any issues, I am ready to be your best listener. My friend...

 Goodbye and Good Night..:)

Have a nice day for tommorow 


Daffa Nurdiansyah

Belajar dan berkembang bersama. Blog ini akan menyajiakn Informasi dan trik pengembangan diri

Tidak ada yang salah menjadi diri sendiri

Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka sedang buntu, mereka selalu merasa tercampak tatkala kegagalan menghadang tujuan dan impiannya. Merek...